Saturday 14 January 2012

The Pens have been lifted and the pages have dried..



Everybody have different ways in handling their matters. And each people have different trials and tribulation throughout their lives. It depends on what Allah swt written for them. We can't assume that our hardships is the hardest, because in the other side of the world there will be other people who suffered more than we do.

 We also can't assume that whenever Allah test somebody, if we are the one that are tested the same trials we can pass it easily. This is because when Allah test somebody, the test is for that particular person not for you. It is made for that person because Allah know that this person can go through this test. So, we can't just simply say that "if i were the one in her shoes i will do this..". Only the one that are tested know how it feels to be in that situation..

What you can do as a family or friends are help them go through their test. Encourage them to be strong. Let them know that they are not alone in this world. Let them know that somebody is out there for them. Let them know how much do you care for them. Advice them in the most delicate ways you can find so that the person is not hurt by whatever you might tell them. Words are like blades. When a person is in state of breaking down, they tend to get hurt. Especially by word. In a sense that you must choose your words carefully.

For the people who are currently being tested continuously, you must know that...



You must know that there's a reason why you're tested. And those test are not meant to befall you but to help you to be a stronger person in the future. When you feel sad and fragile and thinking that the test is too hard, don't forget to make a du'a. Ask for His mercy and guidance..

Abdullah bin Abbas r.a reported : One day i was behind the Prophet SAW and he said to me,

"O young man, i shall teach you some words [of advice] : Be mindful of Allaah, and Allaah will protect you. Be mindful of Allaah, and you will find Him in front of you. If you (have need to) ask, ask of Allaah. If you seek help, seek help from Allaah. Know that even if the Nation (or the whole community) were gather together to benefit you with something, they would not benefit you except with what Allaah had already prescribed for you. And if they were gather together to harm you with anything, they would not harm you except with what Allaah had already prescribed against you. The Pens have been lifted and the pages have dried.."
[Al-Tirmidhi]

Remember that things that has pass you by, was not meant to befall you and what has befallen you was not going to pass you by. Know that victory comes with patience, relief with affliction and hardships with ease..


Self Reflect


"Anger is only one letter short of danger"

Setiap manusia mempunyai kelemahan. Kita diciptakan oleh Allah swt bersifat tidak sempurna. Tiada yang sempurna melainkan Allah swt. Kemarahan adalah salah satu cabang penyakit hati yang berlandaskan nafsu. Seluruh penyakit hati muncul dari nafsu. Perkara pertama yang menjadi sasaran nafsu adalah hati kita..

Dalam Al-Musnad dan dalam riwayat At-Tirmizi, terdapat dalam sebuah hadith yang diriwayatkan dari Husain bin 'Ubaid, bahawa Rasulullah s.a.w bersabda kepadanya :

"Husain! Berapa tuhan yang kamu sembah?"
Ia menjawab " Tujuh, enam dibumi dan satu dilangit."
Baginda bersabda, "Siapa menjadi tumpuan harapan dan rasa takutmu?"
Ia menjawab " Yang dilangit."
Baginda bersabda, "Masuklah Islam agar kuajarkan kepadamu beberapa kalimat, yang dengannya Allah akan memberi manfaat begimu.."
Ia pun masuk Islam. Lalu Nabi s.a.w bersabda, 

Ucapkan : "Ya Allah ilhamkan kepadaku kelurusanku dan lindungi aku dari kejahatan nafsu.."



Ada dua jenis manusia :
  • orang yang dikuasai oleh hawa nafsu, sehingga dibinasakannya dan tunduk kepada perintah-perintahnya
  • orang yang menguasai nafsunya, sehingga nafsunya tunduk kepada perintah-perintahnya

Ada orang bijak mengatakan : "perjalanan para pencari hakikat berakhir dengan penaklukan hawa nafsu. Barangsiapa menaklukkan nafsunya, maka ia telah berhasil. Tetapi barang siapa yang dikuasai oleh nafsunya, maka ia rugi dan celaka..Allah Ta'ala telah berfirman (An-Nazi'at 79: 37-41) : 

Maka adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh syurgalah tempat tinggalnya.."

Nafsu mengajak kepada perbuatan melampaui batas dan mengutamakan kehidupan dunia. Sedangkan Allah mengajak hambanya takut kepada-Nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsu... 

Amirul Mukminin, Saidina Umar Al Khattab r.a berkata :

"Nilailah diri kamu sebelum kamu dihisab. 
Timbanglah (apa yang telah kamu kerjakan) diri kamu sebelum kamu ditimbang..
Sungguh akan lebih meringankan diri kamu kelak di dalam hisab,
jika hari ini kamu telah melakukan penilaian terhadap diri kamu sendiri!
Dan berhiaslah kalian untuk pertemuan yang akbar,
pada saat amalan dipamerkan dan tidak sedikit pun yang dapat tersembunyi dari kalian.."
(Kitab: Tahzib Madarij al-Salikin)







Wednesday 11 January 2012

Mencari Cinta


"Dan aku tidak ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku"
[Adz-Dzariyaat: 56]



Sahabatku, apabila Allah SWT berfirman bahawa "tidak aku ciptakan jin dan manusia agar mereka beribadah kepada-Ku" maksudnya dalam apa jua yang kita lakukan, dalam setiap apa jua yang kita lafazkan, yang kita rasakan..kita mesti akan kaitkan dengan Allah swt. Kita hidup mempunyai banyak tujuan tetapi berdasarkan ape yang Allah ingin nyatakan dalam ayat ini adalah tujuan sebenar hidup kita adalah untuk beribadah kepadaNya.  Dalam buku Ibnu Qayyim Al-Jauziah yang berjudul panduan merawat hati dan tipu daya syaitan (Igahathatul Lahfan Min Maqayidis Syaithan) dia ade menyatakan bila mencintai, ia mencintai kerana Allah; bila membenci, ia membenci kerana Allah; bila memberi, ia memberi kerana Allah; bila tidak memberi, ia tidak memberi kerana Allah. 

Dalam hidup ini kita haruslah meletakkan Allah swt sebagai matlamat akhir kita. Segala-galanya kita laksanakan lillahi ta'ala, kerana Allah swt. Saya ambil contoh cita-cita kita semua. Kita sedia maklum dan dididik untuk mempunyai cita-cita supaya apabila kita sudah dewasa kita tahu sama ada ingin menjadi seorang doktor, peniaga, guru dan sebagainya. Bila mana seorang doktor tidak meletakkan Allah sebagai matlamat akhir dia, bila dia kaya dia akan lupa untuk bersedekah. Dia akan merawat orang bukan kerana untuk membantu tetapi untuk mengaut keuntungan semata-mata. Bila mana seorang peniaga tidak meletakkan Allah sebagai matlamat akhir dia, bila dia berniaga dia akan mengamalkan riba'. Meletakkan Allah swt sebagai matlamat akhir itu maksudnya kita lakukan segalanya kerana Allah swt..Jelas bukan..

Jadi bagaimana kita nak tarbiah diri untuk meletakkan Allah swt dalam setiap action plan hidup kita??


Disinilah mulanya kita bercakap tentang qalb atau hati. Rasullulah saw telah bersabda diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim : 

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ،وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

"Dalam diri manusia itu terdapat seketul daging. Apabila daging yang seketul itu baik maka baiklah seluruh tubuhnya. Dan apabila ia rosak, maka rosaklah seluruh tubuh badannya. Dan daging yang seketul itu adalah qalb (hati)"

Hati adalah komponen yang paling penting untuk meletakkan Allah swt sebagai matlamat akhir kita kerana untuk mengingati Allah swt dalam setiap perkara yang kita lakukan, hati itu perlulah sihat. Hati yang sihat itu adalah hati yang bebas daripada cengkaman dunia. Hati yang senantiasa mengingati Allah swt. Hati yang  mencari cinta yang abadi, yang hakiki. Walaupun diasak nafsu, ujian yang datang bagai taufan, syaithan datang berbondong-bondong menggodanya, buatlah apa sahaja hati itu akan kembali kepada penciptaNya. Hati itu akan tetap menyebut "Allah..Allah..Allah.." kerana..

"Hatilah tempat ketundukan, kepatuhan dan ketaatan..
Dan hatilah tempat taqwa bertapak dan bernaung.."