Saturday 14 January 2012

Self Reflect


"Anger is only one letter short of danger"

Setiap manusia mempunyai kelemahan. Kita diciptakan oleh Allah swt bersifat tidak sempurna. Tiada yang sempurna melainkan Allah swt. Kemarahan adalah salah satu cabang penyakit hati yang berlandaskan nafsu. Seluruh penyakit hati muncul dari nafsu. Perkara pertama yang menjadi sasaran nafsu adalah hati kita..

Dalam Al-Musnad dan dalam riwayat At-Tirmizi, terdapat dalam sebuah hadith yang diriwayatkan dari Husain bin 'Ubaid, bahawa Rasulullah s.a.w bersabda kepadanya :

"Husain! Berapa tuhan yang kamu sembah?"
Ia menjawab " Tujuh, enam dibumi dan satu dilangit."
Baginda bersabda, "Siapa menjadi tumpuan harapan dan rasa takutmu?"
Ia menjawab " Yang dilangit."
Baginda bersabda, "Masuklah Islam agar kuajarkan kepadamu beberapa kalimat, yang dengannya Allah akan memberi manfaat begimu.."
Ia pun masuk Islam. Lalu Nabi s.a.w bersabda, 

Ucapkan : "Ya Allah ilhamkan kepadaku kelurusanku dan lindungi aku dari kejahatan nafsu.."



Ada dua jenis manusia :
  • orang yang dikuasai oleh hawa nafsu, sehingga dibinasakannya dan tunduk kepada perintah-perintahnya
  • orang yang menguasai nafsunya, sehingga nafsunya tunduk kepada perintah-perintahnya

Ada orang bijak mengatakan : "perjalanan para pencari hakikat berakhir dengan penaklukan hawa nafsu. Barangsiapa menaklukkan nafsunya, maka ia telah berhasil. Tetapi barang siapa yang dikuasai oleh nafsunya, maka ia rugi dan celaka..Allah Ta'ala telah berfirman (An-Nazi'at 79: 37-41) : 

Maka adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia maka sungguh, nerakalah tempat tinggalnya. Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari (keinginan) hawa nafsunya, maka sungguh syurgalah tempat tinggalnya.."

Nafsu mengajak kepada perbuatan melampaui batas dan mengutamakan kehidupan dunia. Sedangkan Allah mengajak hambanya takut kepada-Nya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsu... 

Amirul Mukminin, Saidina Umar Al Khattab r.a berkata :

"Nilailah diri kamu sebelum kamu dihisab. 
Timbanglah (apa yang telah kamu kerjakan) diri kamu sebelum kamu ditimbang..
Sungguh akan lebih meringankan diri kamu kelak di dalam hisab,
jika hari ini kamu telah melakukan penilaian terhadap diri kamu sendiri!
Dan berhiaslah kalian untuk pertemuan yang akbar,
pada saat amalan dipamerkan dan tidak sedikit pun yang dapat tersembunyi dari kalian.."
(Kitab: Tahzib Madarij al-Salikin)







No comments:

Post a Comment